PERAIH NOBEL FISIKA 2023: LASER ULTRA PENDEK

Pemenang Nobel Fisika 2023 (dari kiri ke kanan), Pierre Agostini, Ferenc Krausz, dan Anne L’Huillier.

(FiNews-Pekanbaru 9 Oktober 2023) Penghargaan Nobel dianugerahkan setiap tahun kepada mereka yang telah melakukan penelitian yang luar biasa, menemukan teknik atau peralatan yang baru, atau telah melakukan kontribusi luar biasa ke masyarakat.

Penghargaan Nobel dianugrahkan setiap tahunnya pada tanggal 10 Desember, yaitu tanggal wafatnya Alfred Nobel. Biasanya, nama calon penerima diumumkan pada bulan Oktober oleh komite dan institusi yang berwenang sebagai badan seleksi penerima penghargaan.

Jadi pada tanggal 3 oktober 2023 yang lalu telah diumumkan 3 orang pemenang Nobel Fisika 2023. Mereka itu adalah tiga ilmuwan asal Amerika Serikat, Jerman, dan Swedia, yaitu: Pierre Agostini, Ferenc Krausz, dan Anne L’Huillier.

Pierre Agostini, profesor di Ohio State University, Amerika Serikat adalah seorang ahli fisika kuantum yang telah melakukan penelitian tentang laser ultra pendek selama lebih dari 40 tahun. Dia adalah salah satu orang pertama yang mendemonstrasikan bagaimana laser ultra pendek dapat digunakan untuk menghasilkan elektron tereksitasi dalam atom.

Ferenc Krausz, direktur Max Planck Institute of Quantum Optic dan profesor di Ludwig-Maximilians Universitat Munchen, Jerman. Beliau juga adalah seorang ahli fisika laser yang telah mengembangkan laser ultra pendek yang lebih kuat dan efisien. Dia telah menggunakan laser ultra pendek untuk mempelajari struktur atom dan molekul dengan tingkat detail yang belum pernah ada sebelumnya.

Anne L’Huillier, profesor di Lund University, Swedia adalah seorang ahli fisika kuantum yang telah melakukan penelitian tentang interaksi antara laser ultra pendek dan atom. Dia telah membuat kontribusi penting untuk pemahaman kita tentang bagaimana laser ultra pendek dapat digunakan untuk mengontrol elektron dalam atom.

Ketiga ilmuwan ini dianugerahi Nobel Fisika atas penemuan mereka tentang laser ultra pendek, yang memungkinkan mereka untuk mengamati elektron dalam atom dan molekul dalam hitungan sepersekian detik. Penemuan ini memiliki aplikasi luas dalam berbagai bidang, termasuk fisika, kimia, dan medis.

Penemuan ketiga ilmuwan ini telah membuka jalan bagi penelitian baru di bidang fisika, kimia, dan medis. Laser ultra pendek telah digunakan untuk mempelajari struktur atom dan molekul dengan tingkat detail yang belum pernah ada sebelumnya. Mereka juga telah digunakan untuk mengembangkan metode baru untuk memodifikasi materi dan untuk menghasilkan sumber cahaya yang lebih efisien.

(RU/RFS)

PERAIH NOBEL FISIKA 2023: LASER ULTRA PENDEK
Scroll to top